- Meraih Lailatul Qadar
- Doa Lailatul Qadar
- Pemerintah resmi menghapus syarat tes RT-PCR dan Antigen
- Izin Haji PT. Priaventure Tour & Travel
- Hari Santri Nasional 2021
- Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1443H
- Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia
- Selamat Tahun Baru Islam 2021 atau 1 Muharram 1443 H
- Puasa Arafah pada 9 Zulhijah 1442
- Pendaftaran Haji dan Umrah Tetap Laku Keras Meski Dibatalkan di 2021
Hikmah Dibalik Musibah
Berita Terkait
- Jika Jamaah Haji 2020 Meninggal Dunia0
- Indahnya Iman terhadap Qadha & Qadhar 0
- New Normal Umrah0
- Sholat Jumat Pertama di Nabawi0
- Masjid Quba Siap Dibuka0
- Tak Ada Haji Tahun Ini0
- Arab Saudi Buka Penerbangan Lokal0
- New Normal di Masjid Nabawi0
- Masjid Al-Aqsa Kembali Dibuka0
- Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H0
Berita Populer
- Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H
- Izin Haji PT. Priaventure Tour & Travel
- Selamat Tahun Baru Islam 2021 atau 1 Muharram 1443 H
- Hari Raya Idul Adha di masa New Normal
- Hari Santri Nasional 2021
- Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia
- Karantina di Hotel Arab Saudi
- Pendaftaran Haji dan Umrah Tetap Laku Keras Meski Dibatalkan di 2021
- Sejarah Hari Raya Idul Adha
- Pelatihan Akreditasi PPIU
Keterangan Gambar : Hikmah Dibalik Musibah
Tak ada perkara yang diciptakan Allah tanpa makna . Sudah pasti di balik semua kejadian, Allah Swt telah menyisipkan serangkaian hikmah yang bisa dipelajari. Seperti sekarang beberapa hikmah yang bisa diambil di balik datangnya ujian berupa ancaman dan musibah korona (Covid-19).
Menguatkan Keimanan
Allah Swt berfirman;
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)
Rasulullah Saw bersabda :
"Sungguh menakjubkan keadaan seorang Mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang yang beriman. Jika mendapatkan kesenangan, ia bersyukur. Itu baik baginya. Dan jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Dan Itu pun baik baginya." (HR. Bukhari Muslim)
Bersyukur ketika mendapat kesenangan dan bersabar saat mendapatkan ujian adalah sebenar-benarnya karakter orang yang beriman. Dua sikap itu tidak ditemukan dalam diri kalangan kafir dan munafik. Keajaiban sifat tersebut adalah ketika seseorang diberi kesenangan berupa sehat, keselamatan, harta, dan kedudukan, lalu ia bersyukur pada Allah Swt atas karunia tersebut, maka Allah akan mencatat mereka ke dalam golongan orang-orang yang bersyukur.Begitu pun ketika ditimpa musibah lantas ia bersabar, maka seseorang itu pun akan dimasukkan ke dalam orang-orang yang bersabar.
Pintu kesabaran dalam menghadapi musibah ialah dengan mengucapkan istirja "Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Allahumma jurni fi mushibati wa akhlif li khairan minha. Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik dari padanya." (HR Muslim)
Mengangkat Derajat dan Menghapus Dosa
Allah Swt berfirman;
"Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, '(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang'. Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS. Al Anbiya': 83-84)
Rasulullah Saw bersabda;
"Ujian senantiasa menimpa orang beriman pada diri, anak, dan hartanya hingga ia bertemu Allah dengan tidak membawa satu dosa pun atasnya." (HR. At-Tirmidzi)
Dalam riwayat lain, Nabi bersabda;
"Tidak ada satu pun musibah yang menimpa seorang Muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” (HR. Muslim)
Tanda Cinta dan Kebaikan Allah Swt
Musibah atau ujian juga bisa menjadi penanda atas cinta dan kebaikan Allah Swt kepada makhluk-Nya. Nabi Saw bersabda;
"Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barang siapa yang rida maka baginya keridaan Allah, namun barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah." (HR. Tirmizi).
Rasulullah Saw juga bersabda, "Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang rida, maka ia yang akan meraih rida Allah. Barangsiapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah)
Setara Syahid
Anjuran bersabar dalam menghadapi musibah dan ujian, terutama yang berupa wabah ditegaskan Nabi Saw melalui sabdanya;
"Wabah penyakit adalah sejenis siksa (azab) yang Allah kirim kepada siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah menjadikan hal itu sebagai rahmat bagi kaum Muslimin. Tidak ada seorang pun yang terserang wabah, lalu dia bertahan di tempat tinggalnya dengan sabar dan mengharapkan pahala, juga mengetahui bahwa dia tidak terkena musibah melainkan karena Allah telah mentakdirkannya kepadanya, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mati syahid." (HR. Bukhari, An-Nasa'i, dan Ahmad)
Pahala Tanpa Batas
Allah Swt berfirman;
"... Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya dengan mengutip Al-Auza'iy mengatakan, yang dimaksud dengan pahala tanpa batas adalah kebaikan orang-orang yang sabar tidak akan ditakar atau ditimbang. Mereka langsung dimasukkan ke surga tanpa perhitungan.
Sumber : Sobih AW Adnan - Corona (Covid-19)